KABARANDALAN.COM, BANDA ACEH – Kehadiran Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, MT pada sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dengan agenda Interpelasi, hari ini jum’at (25/09/2020) menuai apresiasi dari berbagai kalangan serta mematahkan tudingan yang selama ini muncul.
Diantara tudingan yang muncul adalah Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah selalu menghindari dari panggilan DPRA, bahkan terkesan alergi dengan ruang paripurna, tudingan ini dianggap wajar, karena beberapa kali plt gubernur Aceh absen pada sidang paripurna, meskipun pemerintah selalu memberi jawaban serta alasan.
Aktivis Lembaga Kajian Strategis dan Kebijakan Publik (Lemkaspa) Aceh, Sanusi Madli, menyampaikan, hari ini tudingan Nova keberatan hadir di gedung DPRA terbantahkan dengan sendirinya, tudingan Plt tidak menghargai lembaga DPRA juga terbantahkan.
“Menurut kami, kehadiran pak nova di sidang paripurna hari ini menunjukkan bahwa plt tidak alergi dengan ruang sidang, tidak alergi dengan interpelasi, sehingga tudingan yang selama ini muncul, terbantahkan dengan sendirinya,” ujar sanusi, Jum’at, (25/09/2020).
interpelasi adalah salah satu cara DPRA dalam menjalankan fungsi pengawasannya terhadap pemerintah dan ini baik bagi demokrasi di Aceh.
Dalam sidang paripurna intepelasi tersebut, DPRA mengajukan sebanyak 16 pertanyaan kepada Plt. Gubernur Aceh yang kemudian dijawab secara terperinci, baik dari segi aspek yuridis maupun legalitas, terutama menyangkut proyek Multiyears.
“Plt menguraikan jawaban satu persatu atas pertanyaan yang diajukan oleh DPRA secara rinci, dan argumentatif, ini menunjukkan Plt sangat menghargai DPRA serta bertanggung jawab atas segala kebijakannya, karena itu patut diapresiasi,” kata sanusi
Kehadiran Plt disidang paripurna kali ini juga diharapkan menjadi penghapus isu isu miring yang berkembang dimasyarakat selama ini, legislative dan eksekutif perlu sama sama di dorong agar selalu sinergi sesuai dengan fungsinya masing masing.
“Semangat sinergisitas antara Legislatif dan Eksekutif perlu selalu dirawat dengan fungsinya masing masing, apalagi ditengah pandemi covid-19, kerjasama lintas lembaga sangat diperlukan,” tutup sanusi [*]