KABARANDALAN.COM, BANDA ACEH – Koordinator Gerakan Intelektual Barat Selatan Aceh (GIBSA), Lismijar, MA menyesalkan pernyataan Anggota DPRA Asal Aceh Besar, Sulaiman, SE yang terkesan seperti menuding perjuangan ALA-ABAS sebagai upaya sejumlah pihak untuk menciptakan kekacauan dan memecah belah rakyat Aceh. Selasa, (22/09/2020).
“Sebagai Anggota DPRA, Sulaiman seharusnya peka dan mengerti akan kepentingan Rakyat Aceh, menurut Lismijar Sulaiman sangat tidak pantas mengeluarkan pernyataan seperti itu, apalagi sampai mengait-ngaitkan perjuangan ALA-ABAS sebagai kepentingan Plt.Gubernur, pernyataan seperti ini sangat tidak cerdas dan terkesan seperti ingin mengadu domba rakyat dengan pemerintah Aceh Saat ini. Ujar Lismijar yang juga Wakil Ketua DPP LSM-SiGAP Aceh.
Lismijar mengatakan, Sebagai Anggota DPRA yang terpilih dari Dapil di luar Daerah ALA-ABAS, Sulaiman sah-sah saja tidak sepakat dengan pemekaran, tetapi Sulaiman harus tahu bahwa tuntutan ALA-ABAS bukan sesuatu yang baru di Aceh, tetapi sudah lama diperjuangkan oleh tokoh-tokoh ALA-ABAS yang semata mata untuk kepentingan masyarakat wilayah ALA-ABAS yaitu untuk percepatan pembangunan daerah yang saat ini masih dikenal sebagai wilayah tertinggal di Provinsi Aceh. Intinya tuntutan pemekaran Provinsi ALA-ABAS itu sudah ada pada masa pemerintahan Aceh periode sebelumnya dan jauh sebelum Plt.Gubernur Aceh Nova Iriansyah menjabat sebagai kepala pemerintah Aceh seperti saat ini. Atas dasar itu, kita patut mempertanyakan kenapa ada pihak yang cepat sekali mengaitkan ALA-ABAS dengan kepentingan PLT Gubernur Aceh ?, tanya Lismijar
Lismijar menambahkan, terkait ALA-ABAS dan hubungannya dengan memecah belah Aceh, Sulaiman mestinya tidak terburu-buru mengeluarkan pernyataan yang terkesan tidak sehat terlalu negatif seperti itu, karena menurut hemat kami hanya pihak yang tidak pro kepada kepentingan dan pembangunan Wilayah ALA-ABAS yang patut diduga sebagai pihak yang ingin memecah belah Bangsa Aceh. Praktisnya, karena proyek Multi Years itu adalah kepentingan masyarakat Aceh terutama masyarakat ALA-ABAS, maka hanya pihak yang menentang Multi Years itulah yang patut kita asumsikan sebagai kelompok yang ingin belah bangsa Aceh.
Lismijar menambahkan, tuntutan pemekaran sudah jelas memiliki kepentingan yang sangat urgen bagi masyarakat ALA-ABAS yaitu semata mata untuk untuk percepatan pembangunan, tidak ada kepentingan lain selain itu. Karena itu, Lismijar meminta semua elit politik terkhusus Sulaiman, SE yang hari ini duduk sebagai wakil Rakyat di parlemen Aceh untuk tidak terlalu menduga-duga dalam menyahuti tututan pembentukan Provinsi ALA-ABAS saat ini.
Apalagi kalau sampai ada pihak yang mengeluarkan pernyataan terkesan seperti menuding bahwa ada kepentingan PLT Gubernur Aceh untuk memecah belah Aceh dalam hal tuntutan pemekaran ALA-ABAS tersebut, tudingan seperti ini terkesan sangat politis dan patut diasumsikan ada kepentingan untuk membenturkan rakyat dengan pemerintah Aceh. Kan politik seperti itu tidak sehat untuk Aceh, Tutup Lismijar Mahasiswa S3 UIN Ar-Raniry Banda Aceh. [Rilis/Red]