KABARANDALAN.COM, REDELONG – Ketua Gerakan Pemuda Aceh Leuser Antara (KGP – ALA) Bener Meriah, Sadra Munawar, mengatakan dirinya tidak akan mengatakan Wali Nanggroe (WN) itu “Bodoh” hanya saja dirinya tidak mengerti sedang pada kondisi apakah dia berbicara yang tendensius.
“Saya menilai Malik Mahmud Al-Haytar ini tidak mengerti dia berdiri sebagai apa saat berbicara kemarin, seharusnya dia sebagai tokoh adat di Aceh memberikan narasi damai bukan tendensius begini,” Sebut Sadra Munawar dalam pres rilisnya yang diterima kabarandalan.com, Selasa (30/03/21).
Selanjutnya, Sadra mengatakan masyarakat Wilayah Tengah saya kira lebih cerdas berpikir, artinya tidak membuat acara Rapat Kerja Partai Aceh kemarin ricuh.
“Alhamdulillah masyarakat kita sudah cerdas menanggapi narasi Malik Mahmud, artinya tidak mudah terpancing emosinya, karena begini saya telah membaca-baca berkaitan dengan pemekaran Daerah baik itu provinsi atau kabupaten / kota, itu disahkan dalam Undang-undang” Lanjut Sadra
“Dan ini bukan masalah ngerti sejarah atau tidak mengerti, ini soal pemerataan pembangunan, coba kita buka kembali data pembangunan untuk wilayah tengah Aceh dengan wilayah lain di Aceh ini, miris pak,” Kata Pemuda Asal Samar Kilang.
Terakhir dia memberikan saran untuk WN agar sering-sering menyampai nasihat-nasihat bijak kepada
Pemerintah Aceh tentang arah pembangunan dan penyelesaian butir-butir Mou Helsinki.
“Saran saya untuk WN agar sering menasihati pemerintah Aceh, agar segera menyelesaikan poin penting di Mou Helsinki, kemudian saya ingatkan sekali lagi WN harus nya paham bahwa kita ini bagian dari Indonesia, dihalalkan oleh UU untuk membentuk Daerah Otonomi Baru (DOB) atau Mekar,” Tutup Sadra. (*)