KABARANDALAN.COM, BLANG PIDIE – Yuliandrea Sekretatis Solidaritas Generasi Aceh Perubahan (SiGAP), Kabupaten Aceh Barat Daya memberikan keterangan bahwa pihaknya sangat mendukung wacana bupati Abdya untuk membagikan lahan HGU PT.CA ke masyarakat seluas 2 HK/ Kk.
Karena itu kata Yuliandrea, dirinya menantang keseriusan bupati Akmal Ibrahim untuk mewujudkan secara konkret wacana tersebut. “Wacana tersebut sangat bagus, perlu kita dukung, dan kita menantang Bupati Akmal untuk segera merealisasikannya. kata Yuliandrea”. (selasa 8 September 2020).
Menurut Yuliandrea yang paling penting dilakukan oleh bupati Abdya sekarang adalah memperjuangkan kepastian hukum terhadap lahan tersebut, karena tanpa ada kepastian hukum tentu tidak serta merta, Bupati dapat membagikan lahan tersebut kepada masyarakat.
Sebagaimana sebelumnya, Bupati Akmal mengatakan wacana pembagian lahan HGU tersebut dalam sambutan acara Pencanangan Eksternal Pembangunan Zona Integritas Munuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) Kantor Pertanahan Kabupaten Abdya, Kamis (3/9/2020). Pada kesempatan itu Bupati Akmal juga menyebut, proses pendistribusiannya akan dipercepat.
“Rapat anggota Forkopimda, Kepala Dinas Pertanahan dan Asisten Pemerintahan yang terakhir disepakati bahwa proses pendistribusian lahan ini dipercepat,” kata Akmal. (Serambi Indonesia, Sabtu 5 September 2020).
Mengamati rencana Bupati yang ingin membantu masyarakat melalui pembagian lahan HGU PT CA tersebut, menurut Yuliandrea, pihaknya juga meminta agar pihak yang berwenang juga mendukung langkah tersebut agar prosesnya segera terealisasi.
Karena menurut amatan kami selama ini masyarakat khususnya korban konflik, janda, dan fakir miskin memang sangat berharap lahan tersebut dapat dibagikan kepada mereka.
Namun demikian, menurut Yuliandre pihaknya juga meminta bupati mengambil kebijakan secara konkrit dan memperjelas konsep pembagian secara transparan dan terbuka kepada publik agar tidak dimanfaatkan oleh segelintir oknum yang ingin menguasai lahan tersebut dan ini jelas mengkhianati masyarakat, tutup Yuliandre putra babahrot yang mantan ketua IMHA Abdya. (*)